Bila Enkau Hidup Hari ini, Jangan Menunggu Hari Esok Untuk Beribadah, Karena ajal/kematian Akan Memjemputmu Kapan saja, Tanpa Disangka-sangka

Senin, 16 Januari 2012

MENGHAFAL AL-QURAN AlA MAROKO

Menghafal alqu’ran, saya yakin semua umat muslim ingin menghafal al-qu’an, sebab al-quran merupakan mukjizat penutup para nabi dan Rosul yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan merupan petunjuk untuk umat muslim, dan untuk semua manusia, berbagai alasan  yang ada sehingga kebanyakan of the moslem hanya terucap dibibir namun sulit terlaksana.

Teringat suatu pepatah mengatakan bahwa “Cahayailah Rumahmu dengan Mendirikan Sholat dan Membaca Alquran’’.  Ada  yang mengatakan ini adalah hadits, namun sanadnya belum saya temukan.

Namun kali ini penulis tidak akan membahas tentang mukjizat dan keahziman Al-quran,  namun akan berbagi sedikit tentang teori  ataupun tata cara orang maroko dalam menghafal  The Holy Quran/ The Mukjizat of Allah SAW. Perlu diketahui bahwa telah ma’ruf serta masyhur bahwa semua Imam Masjid yang ada di maroko adalah Hafizh Al-quran, subhanallah walllahu akbar.

Tata Cara Menghafal di Darul Qur’an Maroko

1.       Lauh (الوح)

Lauh, jika membuka kamus bahasa arab makan akan berarti papan, atau jika membuka al-qur’an maka akan  didapatkan kata lauh yang bermaksud lauh mahfuzh. Namun kali ini lauh yang dimaksud adalah papan biasa yang lebar dan panjangnya sekitar  50 CM, papan ini digunakan para santri tahfihz quran Maroko untuk menulis sekitar 5-20 ayat/ yang bakal dihafal selama 24 jam.


Saat waktu pagi tibah para santri membuat lingkaran di hadapan syekh untuk didikte sartu persatu , lalu para santri tersebut berlomba-lomba menulis huruf demi huruf hingga kalimat di atas lauh (papan), mereka  meunlis ayat-ayat the holy quran dengan menggunakan tinta khusus dan beralatan pensil atau alat tulis yang terbuat dari bambu, jadi terlihat menggunakan alat tulis trasisional zaman tempo dulu sebelum ada pulpen. Berikut gambar saat penulis  nyantri dan sempat memotret di Darul quran fes :

Setelah beberapa ayat berhasil menghiasi papan tersebut maka mulai jam 8 pagi, mereka berlomba-lomba menghafal apa yang telah tertulis hingga sore hari mereka harus menyetor hafalan kepada syekh tahafiz, namun sebelumya setiapa ba’da sholat shubuh dan Ashar mereka diwajibkan murajaah secara berjamaah  dalam kurung waktu 15 menit.

Darul quran  di Maroko, suatu kebanggaan yang patut saya haturkan sebgai umat muslim sebab semua darul quran tak dipungut biaya  sama sekali bahkan makan, tempat tiggal semua ditanggung oleh darul quran, dan bukan hanya itu bahkan perkuliahan yang ada di Kampus Negeri Maroko tak dipungut biaya serta mayoritas mahasiswa mendapatkan beassiwa.
Setelah star menghaafal ayat-ayat suci al-quran dari jam 8 pagi hingga sore hari tepatnya jam 10 malam maka instruksipun untuk istirahat dilontarkan oleh syekh, bertanda bahwa Now semuanya harus tidur.

Setelah mereka terbangun lagi tepatnya jam 5 shubuh, mereka pun harus bersegera mengambil  air wudhu dan melaksakan Ibadah sholat shubuh secara berjamaah di masjid, seperti biasa ba’da shubuh jadwal murajaah secara berjamaah pun harus dilaksanakan (15 Menit).  Musim dingin yang menyelimuti  para santri tak terhiraukan karena musim dingin ataupun musim panas sudah menjadi hal biasa bagi mereka namun penulis sendiri  merasakan dingin ini sebgai tantangan dalam menyelesaian study dengan secepatnya .


Kegiatan demi kegaitan telah dilakukan di waktu pagi tentunya apa yang telah tertulis  kemarin di atas  lauh sudah dihafal oleh santri tersebut, Nah sekarang saatnya mereka mengganti dan melanjutkan ayat yang bakal dihafalnya. Waduh ternyata mereka punya cara tersendiri dalam menhapus ayat-ayat tersebut, dengan cara membasahi lauh tersebut lalu kemudian dilap dengan kain dan sebagai proses terahir adalah pengeringan berhubung sekarang musim dingin maka merekapun mengeringkan lauh tersebut dengan alat kompor. Ada hal yang menarik yang mungkin pembaca dapat mengambil ibroh, yaitu para santri disini tanpa pandang umur mulai dari anak-anak yang berumus 5 tahun hingga dewasa 25 tahun semuanya semagat menhafal the holy quran of Allah SWT. Pehatikan kedua anak kecil di atas

2.       Thoriqoh Tikror
Toriqoh, dalam bahasa arab bisa berarti jalan, dan bisa juga diartikan sebagai cara. Sedangkan tikror adalah pengulangan. Jadi jika dua kata ini digabungkan maka akan bermakna tata cara mengulagi.
Thoriqoh tikrar adalah salah satu cara dimana para santri hafizh quran mengulangi ayat-ayat al-quran yang telah dihafal dengan cara berhadapan yang dilakukan oleh dua orang atau santri, dengan lantunan ayat –alquran mereka membaca berdua pada ayat dan surah yang sama serta bersamaan. Cara ini sangat bermamfaat bagi santri sebab jika salah satu diantara mereka ada yang lupa maka akan diingatkan oleh santri yang sedang ada dihadapannya, dengan demikian murajaah/tikrarpun akan terus berlanjut.

Kegiatan demi kegiatan, waktu terus berputar bagaikan roda tak terhenti, maka para santri yang telah khatam dalam jangka waktu 1-2 tahun, maka diahir tahun  (Juli) akan dilaksanakan acara khataman , yang  biasanya dihadiri para ulama dan para huffahz Maroko.Berikut foto penulis saat menghadiri acara khataman quran :


Itulah sebabnya hafalan orang maroko sangat kuat karena mereka menghafal al-quran dengan menggunakan lauh sedangkan orang Indonesia kebanyakan menghafal dengan menggunakan mushaf dan berdasarkan letak ayat dalam mushaf. Mudah-mudahan kedepan umat muslimin berlomba-lomba dalam menhafal al-quran, mukjizat Nabi Muhammad SAW. Semoga bermamfaat.
 
Fes, Maroko Afrika Utara

Sukmahadi.

Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More