Seiring roda kehidupan yang terus berputas, maka bulan rabiul 1 merupakan bulan dimana baginda Rosulullah SAW, lahir untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, pembawa risalah untuk semua manusia khususnya Agama islam.
Hakekat, atau dalam bahasa arab disebut al-haqiqoh, yang berarti sebenarnya jadi “Hakekat Maulid Nabi Muhammad SAW”. Pada lapisan masyarakat banyak yang memberi nama tentang mauilid, bagi yang sering melakukan kegiatan ini mengatakan Maulid Nabi, sedang bagi yang tidak suka dengan kegiata-kegiatan seperti ini menyebutnya dengan kata pesta ulang tahun.
Namun, kita sebagai orang muslim yang baik tentunya cinta kepada rosul maka jangan mencaci maki tahun, bulan, kelahiran baginda rosul dengan menyebut pesta ulang tahun, sebab pesta terkesan tidak baik, kadang diartikan dengan kata pesta miras, dan lain sebagainya alangkah baiknya jika menyebutnya “MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW”.
Umat Islam secara Nasional banyak yang melakukan maulid, bahkan bukan hanya Islam Nasional sampai dengan Islam internasional juga demikian. Termasuk maroko, di Maroko jika maulid tibah maka maka harus diliburkan secara Nasional itu sudah tertulis dalam kalender Nasional Maroko.
Hakekat maulid adalah Mempenringati sejarah lahirnya baginda Rosul, sejarah rosul, apa yang dibawa rosul, untuk apa rosul diutus ke dunia….? Jadi perlu diluruskan hakekat maulid bukanlah makan-makan, berpesta akan tetapi maulid adalah memperingati, mengingat kembali, untuk apa dan apa yang dibawa oleh rosul Muhammad SAW……..?
Nah…dengan mengadakn liqo (pertemuan) atau muhadorah tentang sejarah rosul dimana dalam liqo tersebut menghadirkan seorang kyia, ustadz, syekh lalu menjelaskan untuk apa dan apa tujuan rosul diutus, hingga menggali semua hadits-hadits rosul maka itu adalah hakekat maulid.
Jadi hakekakt maulid sudah jelas, bukan maka-makan. Namun secara rasional maulid bukan saja dilakukan saat bulan atau tahun kelahiran Rosul tiba. Secara tidak sadar setiap orang muslim membaca hadis-hadits Nabi, menjelaskan sejarah Nabi di kampus, masjid, atau di rumah-rumah maka dia telah bermaulid sebab tealah mengingatkan orang-orang muslim tentang sejrah kehidupan Rosul.
Olehnya itu, orang yang mengatakan memperingati maulid adalah hal bid’ah maka orang yang berkatalah yang telah melakukan bida’ah. Karena Seluruh ulama, sahabat-sahabat rosul dan seluruh umat muslim secara tidak sadar telah memperingati Maulid Nabi Muahmmad SAW. Setiap personal yang membaca Al-quran dan Al-hadits maka dia telah bermaulid sebab Al-quran dan As-sunnah terkandung kehidupan, sejarah rosulullah SAW.
Disamping itu dalam kegiatan Maulid disenandungkan sholawat rosul maka hala itu adalah sunnah sebab Allah telah memrintahkan untuk bersholawat kepada Nabi bahkan Allah memerintahkan para malaikat dan Nabi dan seluruh umat muslim untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman:
إِنَّ الله وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya:’’ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya QS.Al-ahzab 56.
Bagi orang yang mengatakan jangan berlebihan dalam memuji rosul SAW, hal ini harus diberi batasan sampai dimana berlebihan dalam bersholawat kepada beliau. Menurut Proff. Dr. Quraish Shihab sikap berlebihan memuji kepada rosul jika menganggap beliau sebagai tuhan, Ada dalam lapisan masyarakat berpandagan bahwa orang yang berlebihan memuji dalam bentuk sholawat kepada rosul maka hal itu adalah bid’ah. Al-katib tidak sependapat dengan hal itu, sebab jelas-jelas Allah memerirntahkan malaikat, para Nabi, dan seluru orang mukmin, untuk bersholawat kepada Nabi. Bahkan Allah sendiri langsung bersolawat kepada Nabi seperti apa yang terkandung dalam ayat di atas.
Salah satu acara yang dilaksanakan oleh metro TV dan yang hadir sebagai pembicara adalah salah satu ahli tafsir, ulama Indonesia Prof. Dr. Quraish Shihab, acara ini bertema “Maulid Nabi Mummad SAW’’ beliau menjelaskan bahwa, Maulid adalah mengingat sejarah Rosul, hidup rosul, untuk apa rosul diutus, dan hakekat maulid adalah menjelaskan sejarah rosul melalui alquran dan hadits-hadits rosul. olehnya itu maulid bukanlah pesta hura-hura dan pesta.Berikut videonya saat pak quraish membahas tentang maulid, beliau tidak membidakan bahkan menganjurkan: Klik: http://www.youtube.com/watch?v=j8Vl7mEN18o