Khutbah ini disampaikan di KBRI Rabat Maroko
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah yang maha dari segalah hal, tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinnya, berkat nikmat yang diberikan kepada seluruh umat manusia khususnya umat muslim sehingga pada jum’at ini, oksigen masi bisa kita serap dan bisa melakasanakan kewajiban kita sebagai umat muslim laki-laki yaitu sholat jum’at secara berjamaah.
Melalui mimbar khatib, saya mengajak seluruh hadirin untuk bersholawat kepada penutup para nabi dan rosulnya, sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Al-Ahzab Ayat 56).
Ditambah lagi hadits yang diriwayatkan muslim dalam kitab fathu bari juz 11 bab tetang sholawat kepada nabi SAW disebutkan:
مَا أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Hadits yang dikeluarkan oleh muslim dari abu huraira tentunya berasal Nabi: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sebanyak 1 kali maka Allah bersholawat keapadanya sebanyak 10 kali (Sholawat Allah keapda Makhluqnya berupa Rahmat).
Hadirin Jamaah Juma’at yang dimuliakan Allah SWT.
Seiring dengan, perkembangan kahidupan dunia ini, banyak hal yang akan terus berubah dan akan terus bertambah. Begitu pulah dalam dunia islam mulai dari pemahaman tradisional sampai dengan pemikiran modern. Olehnya itu, jika berpikir rasional dengan menggunakan kepala dingin pastinya akan terhenti dan mendapatkan kesimpulan bahwa kehidupan akan terus bergulir sedangkan al-quran dan hadits telah berhenti maka islam memerlukan dasar-dasar hukum untuk mengatur kehidupan manusia khususnya umat muslim, maka lahirlah ijma’ dan qiyas untuk mengatur semua. Namun terkadang di era modern ini para mufakkir islam, khususnya ulama mengundang ikhtilaf seperti yang disyiarkan oleh berbagai media sekaraang ini dan sedang memanas antara perseteteruan antara FPI (Forum Pembala Islam) dan JIL (Jaringan Islam Liberal). Ini semua wajah islam di era modern. Walau demikian kokohkanlah eksistensi keimanan untuk memeluk islam.
Allah SWT berfirman :
‘’Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dengan sebenar-benar takwa dan jangan kalian mati kecual mati dalam keadaan muslim atau beragama islam.(Al-Imron Ayat 102)
Olehnya walalupun semakin hari, semakin banyak pemikiran-pemikiran pembaharu dalam islam maka janganlah perna ragu bahwa Islam adalah yang haq, dan hendaklah mati dalam kedaan memeluk agama Islam, apalagi setelah munculnya JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menggoncang pemahaman sebagian umat muslim salah satu contohnya ketiaka luthfi syaukani berkata bahwa orang yang memakai jilbab merupakan suatu kebodohan naudzu billahi min dzalik.
Hadirin Yang di Muliakan Allah SAW.
Tetaplah yakin bahwa agama yang paling benar disisi Allah adalah Islam, mengapa khatib mengatakan seperti ini sebab jangan sampai diantara umat islam ada yang berpaham bahwa semua Agama sama kebenarannya. Ketahuilah bahwa Bukan Umat Islam Yang Meng-Claim Bahwa Agamanyalah Yang Memiliki Monopoli Kebenaran Melainkan Allah Swt Secara Langsung Menegaskan Bahwa Agama Islamlah Yang Paling Benar berikut Firmannya :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19).
Dalam ayat lain : ‘’ Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imron Ayat 85)’’
khatib sangat sepakat dengan ustadz Mansur yang sering bermuhadhoroh dilayar kaca setiap pagi salah satu artikel beliau mengatan bahwa Islam Merupakan Kebenaran Mutlak. Ini semua adalah bantahan kepada mereka yang memahami bahwa semua agama adalah sama benarnya, pemahaman ini disebarkan oleh JIL alias jaringan islam liberal.
Pernah suatu ketika diadakan seminar yang dihadiri oleh umat islam dan umat Kristen di mana dalam dialog antara umat Kristen dan Islam ini, salah satu dari peserta seminar yang beragama kristen menanyakan eksistensi Allah sebagai tuhan sebab di dalam al-qur’an terdapat kalimat-kalimat sumpah yang dilontarkan oleh Allah SWT, contoh dalam surah Al-Asri :
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa, Sesungguhnya umat manusia berda dalam kerugiaan kecuali orang-orang yang beriman dan orang yang melakukan amal sholeh, nasehat
menasehati, agar menerima kebenaran, nasehat menasehati untuk bersabar...
umat kristen bertanya..bukankah tuhan kalian maha dari segala-galanya…?tapi mengapa tuhan Allah dalam al-quran bersumpa atas nama sesuatu…..?seperti ‘’Demi matahari’’ Demi Masa….?? Dan lain sebagainya.
Lalu pemateri dalam seminar tersebut yang kebetulan turut hadir Habib Riziq Shihab ketua FPI. (Forum Pembela Islam) Bahwa setiap kalimat yang Allah bersumpa atasnya seperti demi matahari, demi masa, hal ini menandakan bahwa nama benda atau sesuatu, itu mengandung sesuatu yang luar biasa. Tanpa mengurangi kekohan Allah sebagai tuhan bahkan menambah kekokohan Allah sebagai tuhan, eksistensi Allah sebagai tuhan.
dalam kitab tafsir ibnu katsir ayat ini ditafsirkan bahwa sesungguhnya manusia sangatlah rugi, dan هلاك celaka. Jadi semua umat manusia yang hidup di muka bumi, baik ia merasa kaya punya harta yang berlimpa ataupun miskin, menurut al-quran dalam surah al-ashri bagaimanapun bentuk kehidupannya akan berada dalam kerugian dan kecelakaan. Kecuali melakukan beberapa hal pokok:
1. أمنوا (Beriman, Percaya)
2. و عملوا الصالحات (Melakukan amal—amal soleh)
3. وتواصوا بالحق (Saling menasehati untuk menerima kebenaran)
4. وتواصوا بالصبر (Saling menasehati untuk bersabar)
Dalam kitab ibnu katsir kalimat :
- أمنوا adalah menyangkut keyakinan kepada Allah, dimana umat muslim harus percaya penuh kepada Allah semata tanpa berbuat syirik.
- وعملوا الضالحاتmelakukan amal-amal sholeh, amal-amal baik yang sesuai dengan syariat AllahSWT.
- وتواصوا بالحق dalam kitab ibnu katsir maksud dari kata ini adalah melakukan ketataan, kepada Allah, dan senantiasa menghindari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Rosulullah bersabda :
Artinya :’’Dari abu huraira ‘’ Sesungguhnya rosulullah SAW bersabda : Semua umatku masuk syurga, kecua yang tidak mau, lalu para sahabt bertanya: siapa yang tidak mau ya rosulullah…? Barang siapa yang mentaatiku maka dia masuk syurga dan barang siapa yang tidak mentaatiku maka dia yang tidak mau masuk syurga. Kitab (Shohih Bukhari hal 93).
Jadi semuanya sudah jelas, dalam menjalani kehidupan yang penuh liku-liku, maka janganlah merasa bimbang dan bingung marilah mengikuti jejak rosulullah, mengikuti apa yang dibawanya, dengan menggali risalah-risalah yang dibawa, dan salah satu cara mengetahui sosok rosulullah adalah dengan membaca, mendengar jejak beliau melalui hadits dan al-quran apatalagi saat ini sebagian umat muslim melakukan haloqoh dalam rangka memperingati maulid nabi Besar Muhammad SAW.
- وتواصوا بالصبر Saling menasehati jika ada salah seorang diantara kita mendapat musibah maka itulah sikap mukmin yang sejati.
Seajatinya, kehidupan apapun profesi kita dalam menjalani hidup ini, marilah senantiasa selalu berniat lillah taala agar pekerjaan yang sedang dilakoni mendapatkan pahasa disisi Allah SWT. Sebagaimana rosulullah menambahkan dalam sabdanya agar umat manusia tidak terjung ke dalam jurang kerugian janganlah perna ragu, bimbang tentan eksistensi Allah.
عن أبي هريرة خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وساء عمله.
Artinya : Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amal perbutan, sejelek-jelek manusia adalah panjang umurnya dan buruk amal perbuatannya.
Kesimpulannya adalah apapun bentuk pemikiran-pemikiran dalam pembaharuan islam apakah itu liberal, atau lain sebagainya pertahankan Iman dan Islam, jangan pernah menerima jika bertolak belakang dengan al-qur’an dan as-sunnah. Camkanlah dalam hati, islam agamaku dan jangan pernah meragukan eksitensi Islam dan Allah sebagai Tuhan.
Allahu A’lamu bishowab.
Email : afikrihaditomandar@yahoo.com