Artinya: “Demi
(angin) yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya; dan awan yang mengandung
hujan; dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah; dan (malaikat-malaikat)
yang membagi-bagi urusan”. (QS: 051: 3)
Tepatnya pada tanggal 14 april, tanggal ini merupakan tanggal
berkabungnya sebagian anak manusia khusunya manusia yang ada di negeri eropa
sana. Sebab pada bulan dan tanggal inilah kapal pesiar yang masyhur dengan
sebutan “TITANIC”. Nah sehubungan dengan peristiwa ini, adak hikmah yang besar
dibalik semua ini bahkan jauh sebelumnya Al-qur’an telah menjelaskan hal-hal
yang berkaitan peristiwa semacam ini, namun sangat sedikit manuisa yang
menyadari akan hal ini.
Sebelum
melangka lebih lanjut , hayatilah ayat di atas, umat muslim telah yakin bahwa
semua telah diatur oleh sang
pencipta (Allah) sampai hal
sekecil dzarrahpun telah diatur oleh Allah SWT.” kapal-kapal
yang berlayar dengan mudah” Itulah sepenggal ayat yang terdapat In the Holy
quran. Ayat ini sebagai bukti bahwa kapal-kapal yang berlayar semuanya sudah
diatur oleh Allah. Yah kapal lah yang menenggalamnya kurang lebih 1517
jiwa penumpang kapal yang diberi nama Titanic dan kapal pulah lah yang
menyelamatkan umat Nabi Nuh, serta Allah menenggalamkan umat Nabi Nuh, saat
mereka menuduh Nabi Nuh sebagai orang gila dikarenakan mebuat kapal di atas
bukit tinggi. Dalam sastra Allah disebutkan Juga ““Tuhanmu
adalah yang menjalankan kapal-kapal di lautan untukmu…” (QS: 17:
66), masih banyak lagi ayat yang menerangkan hal ini dan sekaligus bukti bahwa
Allah yang mengatur segala sesuatu. Masih banyak ayat yang menjelaskan bahwa
Allah lah yang memperjalankan kapal-kapal di laut.
Kapal
Nabi Nuh,
Lalu Kami
wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera (Kapal) di bawah penilikan dan
petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tanur telah
memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap
(jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu
ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan
dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan. QS.Al-mukminun Ayat 27).
Begitulah Allah
menggambarkan sejarah kisah Nabu Nuh melalui al-Qur’an sebagai bukti
bahwa kitab suci ini bukanlah buatan tangan manusia dan benar-benar wahyu dari
Allah SWT sehingga kisah masa lampau dan akan datang telah tergambar dalam
al-quran. Dengan kapal yang dibuat Nabi Nuh mampu mengangkut pengikut-pengikut
Nuh dan sepasang dari tiap-tiap jenis binatang yang ada pada zaman itu termasuk
jenis-jenis dinosaur raksasa, menunjukkan betapa besarnya bahtera itu.
“Maka Kami selamatkan Nuh
dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian
sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal” (QS: 26:
119-120)
Sebungan dengan kapal “TITANIC” pada tanggal: 14 April 1912, kapal pesiar kebanggaan industri
perkapalan dunia itu bertolak dari pelabuhan international Southampton –
Inggris dalam pelayaran eksklusif perdananya membawa kaum-kaum bangsawan dan
tokoh-tokoh elit dunia serta bourjois lainnya, setidaknya demikian menurut
pengakuan mereka. Dengan kapal raksasa ini yang penuh dengan berbagai fasilitas
mewah bahkan kapal pesiar ini bagaikan hamparan bumi yang dilengkapi dengan
bioskop, pesta pora, dan lain sebagainya. Maka wajarlah jika para awak kapal
pesiar ini merasa sombong dikarenakan sudah dirancang sedemikian rupa sehingga
ombak apapun yang datang tak akan pernah menenggalamkan ‘’TITANIC’. Sesuai
dengan namanya titanic berarti raksasa. Bahkan sejarah mencatat bahwa salah
satu dari awak kapal mengatakan tuhan pun tak akan mampu menenggelamkan kapal
ini. Hati mereka telah dibutakan oleh ketakaburan bahwa segala hal yang ada di
bumi ini tak ada kekuasaan satupun yang paling kuat kecuali kekuasaan Allah
SWT. Maka Allah menenggalamkan kapal “TITANIC” beserta ribuan penumpangnya
akibat kesombongan mereka, Titanic tenggelam karena menabrak gunung es
hingga terbelah menjadi dua dan menewaskan kurang lebih 1517 jiwa.. Nah begitu pula dengan kisah Nabi Nuh saat mengajak Qon’an anak Nabi
Nuh untuk ikut naik ke kapal, namun qon’an mengatakan saya akan naik ke bukit
tinggi. Padahal Nabi Nuh telah menjelaskan bahwa bumi akan banjir dan semuanya
akan rata dengan air, qon’an tak percaya hal itu maka sebagai buah
ketakaburanya ahirnya nyawanya melayang seperti melayangnya ribuan nyawa penumpang kapal titanic.
Hiingga 1 abad genap
peristiwa titanic mengingatkanku untuk mengolah menjadi tulisan dikarenakan
disampingku terlihat hamparan laut athlantik tempat kapal tersebut tenggelam.
Apapun profesi kita dan agama kita jauhkanlah sifat takabur baik saat menjawab
soal-soal UN dan lain sebagainya. Tulisan ini dimuat di surat kabar cetak dan online sebut saja radarsulbar pertama dan terbesar di sulawesi barat ada pada halaman 6 bagian opini klik : http://www.issuu.com/radarsulbar/docs/18_april_radar_sulbar/1
BY @ SUKMAHADI (MAHASISWA MAROKO AFRIKA UTARA)
Konsultasi Soal Agama krim pertayaan via email: afikrihaditomandar@yahoo.com