Bila Enkau Hidup Hari ini, Jangan Menunggu Hari Esok Untuk Beribadah, Karena ajal/kematian Akan Memjemputmu Kapan saja, Tanpa Disangka-sangka

Hubungan Seksual Suami Istri Dalam Islam

Islam telah menetapkan pengakuan bagi fitrah manusia dan dorongannya akan seksual, serta ditentangnya tindakan ekstrim yang condong menganggap hal itu kotor..

Apakah Jilbaku Jilbab Syar'i

Subhanallah jilbab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul. Jilbab itu ‘iffah (kemuliaan). Jilbab itu kesucian. Jilbab itu pelindung. Jilbab itu taqwa. Jilbab itu iman. Jilbab itu haya’ (rasa malu)..

Menghafal Al-Quran Ala Maroko

Menghafal alqu’ran, saya yakin semua umat muslim ingin menghafal al-qu’an, sebab al-quran merupakan mukjizat penutup para nabi dan Rosul yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan merupan petunjuk untuk umat muslim, dan untuk semua manusia, berbagai alasan yang ada sehingga kebanyakan of the moslem hanya terucap dibibir namun sulit terlaksana..

Wanita Idaman Ikhwan

Ikhwan yang bersipat insani tentunya mengidam-idamkan wanita, yang bakal memperkokoh keimanan kepada Allah SWT. seiring berkerbangnya roda era globalisasi maka tentunya untuk menemukan wanita yang benar-benar sholehah mungkin sudah sangat sulit atau jarang.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 27 November 2011

IDUl ADHA DI NEGERI SERIBU BENTENG MAROKO

Negeri Seribu benteng, disinilah salah satu putra mandar kelahiran   Kec.      Karossa Kab. Mamuju merayakan hari Id Adha. Namun kali ini ada yang  berbeda dengan hari raya yang dilaksanakan segenap ummat muslim di tanah air khususnya di Sulbarku yang malaqbi, kali ini  maroko yang terletak di Benua Afrika Utara merayakan hari Id Adha tepat pada tanggal 7 Nopember 2011. 
Hari ini tepat hari senin kami dan teman-teman menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia Rabat, Maroko. 

Dengan satu tujuan yaitu merayakan hari idul adha secara berjamaah ala Indonesia maklum penduduk Indonesia di maroko sangat minim apalagi mahasiswa, saya sendiri merupakan satu-satunya mahasiswa sulselbar yang sedang menempu study strata S1 di maroko, saya berharap kedepannya ada sang pemimpi dari sulbar untuk menuntut ilmu sebab mayoritas mahasiswa Indonesia berasal dari pulau jawa.


 Suasana yang dirasakan pada hari raya Idul Adha  tentunya berbeda dengan perayaan hari raya Idul Fitri yang kita rayakan sebelumnya. Perbedaannya itu adalah karena Idul Adha memiliki nilai historis yang begitu mendalam. Idul Adha atau yang sering kita kenal dengan Idul Kurban, mengingatkan kepada kita bagaiman proses perjuangan yang dilakukan oleh NabiyAllah Ibrahim as. Dimana nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya sendiri, yang bernama Ismail as, putra yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun. Disinilah nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati yang dicintainya, sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena ketakwaan dan kecintaan nya kepada sang Kholik melebihi segalanya, maka perintah tersebut beliau laksanakan juga, walau pada akhirnya nabi Ismail as digantikan dengan seekor hewan kurban.

Dari sini kita mendapatkan pelajaran yang sangat bermakna bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan dan keberhasilan didalam kehidupan dunia dan di akherat nanti kita harus rela berkorban. Makna berkorban adalah meberikan sesuatu  untuk menunjukan kecintaan kepada orang lain, meskipun harus menderita.orang lain itu bisa anak, orang tua, keluarga, saudara sebangsa dan setanah air. Ada pula pengorbanan yang ditunjukan kepada agama yang berarti untuk Alloh SWT dan inilah pengorbanan yang tinggi nilainya sebagaimana yang telah dipraktekan oleh Nabiyulloh Ibrahim as sehingga beliau mendapatkan predikat Kholilulloh (kekasih Alloh SWT), karena telah mampu mengorbankan sesuatu yang dicintainya yang berupa anak , demi mencapai kecintaan kepada Alloh SWT. Ini sesuai dengan firman Alloh SWT :

« kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Alloh mengetahui. » (Q.S.Ali Imron : 92).

Nah, penulis pribadi setelah pemilihan guberbur berlangsung mengajak marilah melalui Idul Adha ini kita beri makna dengan menciptakan sikap sosial, kepedulian terhadap sesama dengan cara menjalin silaturahmi. Saya berharap dengan hadirnya Idul Adha ini kita satukan visi dan misi menuju sulbar malaqbi secara dunia dan akhirat. Sebagaimana yang telah kita pahami bahwa negara kita merupakan negara Demokarasi yang jika plasback dari defenisi demokrasi yaitu “Dari, Untuk, dan Oleh, Rakyat.

Mari kita tumbuhkan sifat Ukhuwah (Persaudaraan) di hari Idul Adha ini, dengan bersilaturahmi saling memaafkan. Suasana lebaran di Negeri Seribu Benteng  sangatlah berbeda dengan suasana lebaran di sulbar sebab sperti biasa lebaran di sulbar penuh dengan budaya (multikultural)  dan makanan khas ala Sulawesi Barat misalnya saja, ada  buras,  ketupak dan semuanya ala sulbar he he….

Idul Adha, merupakan hari raya dimana umat muslim menyembelih binatang sebagai simbol pengorbanan fisik, namun jika bertafakkur hikmah dibalik semua ini maka akan timbul suatu ideologi bahwa hikmah dari penyembelihan hewan itu merupakan simbol bahwa sifat hewan yang dimiliki oleh anak manusia harus dibuang jauh, artinya harus ikut disembelih separti rakus akan harta yang bukan haknya, melakukan sesuatu di luar rel syariat islam.

Mudah-mudahan dengan hadirnya tetesan pikiran putra sulbar yang sedang menimba ilmu di Negeri Seribu Benteng atau biasa juga disebut Negeri tempat terbenamnya matahari, bisa bermamfaat kepada segenap umat muslim yang membaca artikel ini terima kasih. Salam Sulbar Malaqbi.

Penulis adalah Mahasiswa Sulbar yang sedang menempu Study Strata Satu Jurusan Study Islam Fak. Adab dan Humaniora. Univ. Sidi Mohmmed Ben Abdellah.




Rabu, 16 November 2011

Renungan Untukmu Muslimah...

Bismillahirrahmanirrahim..Saudariku yang kucintai karena Allah..
Ada sebuah kisah yang ingin saya bagikan. Semoga kita sama-sama dapat merenung dari kisah ini, dan mengambil ibroh (pelajaran) darinya. Kisah ini diceritakan oleh salah seorang saudariku dengan perasaan teramat sedih dan teriris hatinya. Ia mendengar dan menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Tanpa bermaksud merendahkan atau menghina siapapun, semoga kisah ini dapat kita petik hikmahnya. Khususnya bagi para pembaca catatan ini, saudari-saudariku yang kucintai karena Allah..

Suatu hari, saudariku sedang menjaga toko kecilnya yang terletak di pinggir jalan. Ia melihat dua orang laki-laki tengah asyik bercengkrama di pinggir jalan. Meskipun berjarak sedikit jauh, namun saudariku itu dapat mendengar jelas percakapan kedua laki-laki itu.

Ternyata keduanya sedang membicarakan seorang wanita yang  tengah lewat tak jauh dari mereka. Wanita itu berjalan berlenggak lenggok di depan keduanya sambil begitu asyik memegangi HPnya.  Tapi karena saking asyiknya bermain HP, si wanita tak mengetahui bahwa ia sedang disorot dan menjadi bahan omongan kedua laki-laki itu.

Laki-Laki 1: “Hey kawan, kamu lihat tidak wanita itu..?”
Laki-laki 2: “emmm.... (sambil menebarkan pandangannya ke segala penjuru arah).. Oo..yang berjilbab pink tapi berpakaian serba ketat itu ya? ”
Laki-laki 1: “iya, betul. Yang berjalan berlenggak-lenggok sambil memegang HPnya itu”..
Laki-laki 2: “iya, memangnya kenapa dengan wanita itu? Lu kenal dengan dia? ”
Laki-laki 1: “hahaha.. bukan kenal lagi, bahkan sangat tau. Dia itu bekas pacar saya.. ” (sambil tertawa terbahak-bahak)
Laki-laki 2: “Weitssss...  ‘bekas’??? gitu amat ngomongnya!.. ‘Mantan’ pacar kalii... ”
Laki-laki 1: “hahaha.. sorry kawan, tapi memang ‘bekas’ kok. Soalnya sewaktu kami pacaran dulu, dia dengan rela memberikan apa pun yang aku mau.. Ia dengan rela membiarkan tangan mulusnya itu ku sentuh. Ia dengan rela membiarkan aku menjadikannya objek khayalan dan imaginasi tiap kali aku memandangnya. Bahkan ia sering bercerita kepadaku tentang dirinya. Jadi, bagaimana mungkin aku tak mengenali seluk beluknya?. Aku sangat tau dia, dari yang paling baik hingga yang paling buruk sekalipun. Bahkan kalau aku jadi dia, seharusnya aku MALU kalau segala rahasianya di ketahui oleh orang lain.. Ckk..Ckk..Ckk..Dasar perempuan jaman sekarang!. ”

Laki-laki 2: “hahaha.. Yang betul itu....‘dasar lelaki jaman sekarang’.... Kok maunya sama perempuan seperti itu.. hmmm.. Tapi kalau dari jauh, dia kelihatannya baik dan cantik kok, apalagi dia berjilbab.. Kalau Gue mau jadiin dia pacar, gimana? Hahaha.. ”
Laki-laki 1: “Sob, dari luarnya aja kelihatan baik. Tapi kamu gak tau kan,  kalau sebenarnya dia wanita yang jauh sekali dari harapan laki-laki baik. Dia memang berjilbab, tapi lihat pakaiannya.. fuuiihhh.. sangat ‘mengundang’ bagi laki-laki yang melihatnya. Itu namanya, yang ditutupi sebenarnya cuma kepalanya saja, auratnya mah NGGAK. Yaahhh, kalau kamu mau, ambil saja.. Dia sendiri aja rela menjadikan dirinya ‘piala bergilir’, Digilir kesana kemari.. Kalau aku sih, ogahh lagi-lagi... Sekarang aku mau nyari wanita sholehah yang bisa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Dan yang pasti langsung nikah aja.. gak usah pake pacaran. Nggak ada guna!. Hehehe.. ”

Laki-laki 2: “hahaha.. lagak lu!!.. Bahasamu tuh ketinggian sob, sama tingginya sama harapan lu.. Perbaiki diri sendiri dulu, baru bisa dapat wanita sholehah, wanita idaman semua pria, dunia akherat dahhh.. Wanita yang bukan hanya bisa menentramkan hati, tapi juga bisa jadi pendidik yang baik bagi anak-anak kelak. Banyak berdoa aja sama Alloh, sob. Gua juga do’ain lu kok.. ”
Laki-laki 1: “Makasih, sob.. Iya, makanya sekarang aku lagi berusaha memperbaiki diri, mudah-mudahan aja dapat jodoh yang baik, bukan wanita biasa yang bisa di dapatkan dengan mudah, seperti pajangan di etalase-etalase toko.”
Laki-laki 2: hahahaha..

Saudariku... tidakkah kalian sedih membaca kisah ini?? Tidakkah hati kalian miris dibuatnya? Tiap deret kata di kisah ini, ku tulis ini dengan begitu berat menahan air mata..Dibenakku ada begitu banyak kekhawatiran tentang pergaulan muda-mudi yang tanpa ada batas.
Saudariku... tak sadarkah bahwa kalian begitu berharga?? Andai engkau tahu betapa mulia dirimu... Mengapa engkau dengan mudahnya menghinakan diri kalian sendiri ? Memudarkan kehormatan diri dan kesucian hati dengan menjalin ikatan yang belum halal dengan lelaki yang bukan muhrim...?
Ukhtifillah.. Sayangilah diri kalian.. Karena Allah begitu menyayangi kalian.. Sudikah kita perlihatkan anugerah keindahan diri kita untuk dijadikan ‘objek khayalan dan imaginasi’ laki-laki? Sudikah jika jari jemari dan tubuh kita bukan hanya bisa dilihat atau di sentuh, namun begitu mudah dikenali seluk beluknya? Dan apakah kita mau menjadi FITNAH TERBESAR dan penyebab dosa bagi mereka (kaum Adam)? Sudikah?.. Relakah..??? Tsumma Naudzubillah..
Katakan TIDAK ukhty..!! Dan berAZZAM lah bahwa mulai hari ini kita semua bersama-sama menjaga kehormatan diri dan kesucian hati. Yakinlah akan janji Allah, bahwa wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik pula. Bahwa jodoh kita sudah di tentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita dilahirkan ke dunia ini.
 Allah Swt. berfirman: “Katakanlah kepada wanita beriman, agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan mereka. Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali perhiasan luar yang sudah biasa terlihat, dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai ke dada..”( QS An-Nur : 31)
 “Hai! Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak anak perempuanmu dan istri istri orang yang beriman, agar mereka menutup tubuhnya dengan jilbabnya..” (QS Al-Ahzab : 59 )
Ukhty, tak ada niat sedikitpun untuk menggurui ataupun merasa paling benar. Krn saya hanyalah wanita biasa yang masih sangat jauh dari kata sempurna kualitas akhlak dan imannya pada Allah. Tp ukhty, mari bersama-sama menuju ketaatan padaNya meskipun dengan merangkak, tertatih-tatih dan jatuh bangun, semua itu demi meraih RidhaNya.
Ukhtifillah Rahimakumullah..  Jadilah wanita idaman setiap pemuda penghuni surga.. Tundukkan pandangan dan jagalah kemaluanmu dari apa apa yang bukan hakmu. Berlemah lembutlah dan beri ketegasan siapa dirimu, dan untuk apa kamu diciptakan. Jagalah mahkotamu , Mahkota keanggunan dan kemuliaan yang selalu ditujukan kepada Rabbmu.. Yang menciptakan kecantikan iman dalam diri seseorang.. Seorang  Muslimah sejati….
Wallahu’alam bisshowab.

Penulis Adalah Mahasiswi Universtas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jurusan Bahasa Dan Satra Arab.

Sabtu, 12 November 2011

Cantumkan Pertanyaan anda dibagian ini

Jika anda mengalami masalah maka cantumkanlah pertanyaan di bagian ini  atau melalui email: afikrihaditomandar@yahoo.com maka akan dijawab insya Allah.

KEMATIAN PASTI DATANG MENGHAMPIRI (الموت)

 Salah satu Dosen Fak. Adab Dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sebut saja Quraisy Matharmendefinisukan bahwa kematian adalah finish, merupakan puncak tertinggi sebuah kehidupan di dunia. Semua orang pasti berlari untuk sampai ke garis finish, jadi tidak perlu takut, tetapi berbanggalah ketika sampai di garis finish tersebut.

Kematian, itu adalah rahasia Alloh SWT. Kita terkadang lupa dan menganggap bahwa ajal masih jauh. Apalagi jika kita merasa masih muda, sehat dan kuat. Ingatlah, belum tentu orang yang sakit-sakitan ada dalam urutan awal. Boleh jadi orang yang sehat wal’afiat wafat lebih dahulu. Kita tak boleh lalai bahwa siap atau tidak, kematian pasti datang menghampiri, entah kapan dan di mana.

Kematian, kata ini dalam bahasa arab disebut    الموت  jikalau orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT mendengar kata ini maka ia akan semakin beriman kepada Allah. Sebab orang yang benar-benar beriman tahu akan tujuan hidup di dunia, ia paham bahwa hidup di dunia hanya sementara.
                                                                   
Ketahuilah bahwa kita hidup di dunia tiada lain hanya untuk menghambakan diri kepada sang kholiq yaitu Allah SWT yang mengetahui segala apa yang di langit dan di bumi.  Telah disebutkan dalam al-quran bahwa semua makhluk ciptaan Allah yang mempunyai nyawa semua akan mengalami kematian berikut firmanNYA:


………………………………………………كل نفس ذائقة الموت
  Artinya : “Semua yang bernyawa pasti akan mengalami kematian….” (al-imrom)

Jika selalu mengingat kematian maka anda akan senantiasa meluangkan waktu untuk memperbanyak bekal menuju kehidupan kekal abadi yaitu akhirat, sebab di akhiratlah kehidupan yang sebenarnya. Kita hidup di dunia untuk menyembah Allah SWT secara ikhlash sehingga dengan menyembah Allah/melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNYA maka kita akan memperoleh pahala sebagai bekal di kehiduapan akhirat kelak. Seorang da,I mengatakan “ Janganlah engkau lupakan kematian karena kematian tidak akan pernah melupakanmu” Hal ini sesuai firman Allah dalam al-quran yang mengatakan:

…………………..     أين ما تكو ن يدرككم الموت
Artinya : ‘’ Dimana pun kalian berada pasti kematian akan mendapatkanmu (Q.S. An-nisa Ayat 78)‘’

            Ketahuilah wahai saudara-saudraku kehidupan dunia yang begitu serba canggih apalagi memasuki era globalisai, era dimana yang jauh menjadi dekat, yang sulit mejadi mudah, orang kulit hitam bisa menjadi kulit putih itulah realita kaehidupan sekarang. Terkadang seorang mukmin terlena akan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat jauh lebih baik yaitu kehidupan Syurga yang di dalamnya ada bidadari cantik,suci, serta banyak hal yang belum diketahui oleh manusia karena itu adalah rahasia ilahi. Yang terpenting sekarang adalah bagaiman cara mencapai kebahagian hidup di akhirat…...? Di akhirat kelak segala amal perbuatan di dunia baik atau buruk semuanya akan ditimbang, jika amal baik seseorang lebih berat dari pada amal buruk maka ia akan mendapatkan kehidupan yang sejahtera, kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan dunia, akan tetapi jika amal buruknya yang berat maka ia akan dilemparkan ke dalam api neraka yang begitu panas naudzi bilLLAHI min dzalik. Hal ini diteragkan dalam al-quran  :

Artinya:” Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
              maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
              Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya
              maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. 
              Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
              (Yaitu) api yang sangat panas.



Oleh karena itu saya sebagai seorang muslim, mukmin, mengajak kepada semua kaum muslimin untuk senantiasa memperbanyak amal baik, menanam amal baik karena barang siapa yang melaksanakan amal baik sekecil apapun itu maka ia akan melihatnya, begitu pulah dengan keburukan, sebagaiman diterangkan dalam alquran:

Artinya: ” Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan   melihat (balasan)nya.
Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.



Saudara-saudaraku yang seiman dan seagam…..!
Janganlah kita sombong dengan titel, jabatan, harta, kecantikan, karena semua itu adalah hiasan dunia ataupun shilah (penghubung) untuk beribadah kepada Allah SWT, sudah banyak orang yang sombong karena harta yang ia miliki mobil yang mewah, rumah yang mewah semuanya serba mewah. Saudara-saudaraku ingat…..! Jika kematian tiba semua tidak ada yang ikut menemani kita ke alam kubur kecuali amal perbuatan selama di dunia dan dapat dicapai jikalau ilmu, harta,  jabatan, dimamfaatkan di jalan Allah dengan ikhlash, serta  kahidupan syurga dapat dicapai dengan ridho Allah SWT.
Orang miskin, orang kaya, orang gila, orang jelak, orang cantik, orang hitam, orang berkulit mulus, kasar dan lain-lain jika suda mengalami kematian akan diantar ke tempat peristirahatan yang terahir yaitu pekuburan dengan menggunakan kain kafan bukan baju mahal,  dengan mobil ambulance bukan dengan mobil mewah yang kita miliki. Kesimpulan, apappun yang kita milki harta, jabatan, title, mari memamfaatkannya di jalan Allah jangan menjadikan sebagai ajang ketakburan. Sebelum penulis mengahiri  tetesan tulisan ini, beribu-ribu bintang di langit begitulah permohonan maaf kepada pembaca jika dengan hadirnya bacaan ini membuat saudara-saudraku resah. Tak ada tujuan penulis kecuali saling mengingatkan sebagaimana dikatakan:

فذكر فأن الذكر تنفع للمؤمنين……..
Artinya : ‘’Berilah peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermamfaat untuk orang-orang yang beriman (Mukmin)’’.
Semoga ulasan ini bermamfaat kepada para pembaca terkhusus kepada seluruh umat islam, jika terdapat kekeliruan dalam tulisan ini mohon dimaafkan karena al-katib adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Dimaktub oleh: SUKMAHADI
E-mail            : afikrihaditomandar@yahoo.com
Skype            : haditomandar
(Mahasiswa Universitas Sidi Mohammed Ben Abdellah, Maroko Afrika Utara)

Rabu, 09 November 2011

PLURALISME DALAM ISLAM

Pluralisme kata ini suda tidak asing lagi dikalangan ilmuwan, pelajar, hingga masyarakat. Jika melihat Ataupun mendengar kata ini mungkin akan teringat mantan Presiden RI, toko Agama, Guru Bangsa yang masyhur dengan kalimat ‘’Gitu aja kok repot ‘’  KH. Abdurrahman Wahid ataupun sering dipanggil dengan sebutan Gusdur  Semoga Allah SWT menerima amal baik beliau atas jasa-jasanya pada Bangsa dan Negara yang pastinya setiap individu bahkan semua ras, Agama rindu akan sosok KH. Abdrurrahman Wahid (Rahimahullah).

 

Sebelum membahas lebih jauh saya sebagai penulis artikel ini dan seorang muslim sangat salut kepada seorang Gusdur  yang  humoris, walaupun dalam lingkungan formal beliau terkdang menyisipkan kata-kata yang humoris, namun saat ini sosok KH. Abdurrahaman Wahid tidak dibahas secara lebar dalam tetesan tinta hitam ini,  nama beliau kembali teringat dan akan terus teringat jika kata pluralisme terucap di bibir individual manusia karena setelah beliau wafat kata ini semakin tenar di kalangan masyarakat dan beliaulah yang telah menanam nilai-nilai pluralisme di indonesia.

Pluralisme, dari apa yang biasa kita kenal adalah sebuah paham yang menganggap bahwa semua agama memiliki kebenaran yang sama, bahkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) pernah mengeluarkan fatwa melarang paham pluralismeAgama .
Seorang muslim yang mempunyai keimanan yang kokoh yang takkan roboh sampai kapanpun hingga akhir hayatnya tak apa jika plurlisme melekat pada tubuhnya ataupun menjadikan ajang dakwah agar saudara yang belum mengenal islam bisa ‘’mengajaknya untuk memeluk agama islam yang damai tanpa megenal paksaan ataupun tekanan’’ 

Telah diketahui bersama bahwa Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari lalimnya berbagai agama menuju keadilan Islam. Artinya, seorang muslim yang benar imannya tidak pernah beranggapan apalagi berkeyakinan bahwa semua agama sama baiknya dan sama benarnya. Ia yakin bahwa Allah ta’aala tuhan semesta alam tidak mungkin membiarkan manusia dalam kebingungan memilih jalan hidup yang benar untuk menghantarkan dirinya menuju keselamatan di dunia dan akhirat.

Namun bagi kaum awam khususnya Non Muslim, yang berfaham pluralisme adalah manusia yang bingung memilih jalan hidup sehingga untuk gampangnya ia katakan bahwa semua agama sama baiknya dan sama benarnya. Andaikan kita hidup tanpa petunjuk dari Yang Maha Benar mungkin kita juga akan sependapat dengan logika berfikir seperti itu. Karena itu berarti bahwa tidak ada fihak manapun di dalam masyarakat yang berhak meng-claim bahwa agamanyalah yang memiliki monopoli kebenaran.  Namun sampai saat ini penulis secara pribadi belum paham kapan, dimana, dan siapa yang pertma kali memasyhurkan paham pluralisme. Namun demikian bukan berarti paham pluralisme bernilai negatif dikalangan Masyarakat justru sangat bermamfaat jikalau paham ini difungsikan oleh para da’i untuk membuktikan pada agama lain bahwa islam itu sangat indah, sehingga kaum awam non muslim hatinya akan terketuk ternyata Islam itu sangat menarik dan umatnyapun ramah serta menghormati agama lain, itulah fungsi ataupun salah satu cara merealistiskan pluralisme untuk kaum awam.

Sedangkan untuk kaum muslimin walaupun paham pluralisme telah masyhur dikalangan kita, tetaplah yakin  bahwa agama yang paling benar disisi Allah adalah Islam,  mengapa al-katib mengatakan seperti ini sebab jangan sampai  diantara umat islam ada yang berpaham bahwa semua Agama sama. Ketahuilah bahwa Bukan Umat Islam Yang Meng-Claim Bahwa Agamanyalah Yang Memiliki Monopoli Kebenaran Melainkan Allah Swt Secara Langsung Menegaskan Bahwa Agama Islamlah Yang Paling Benar berikut Firmannya :


إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19).

Al-katib sangat sepakat dengan ustadz Mansur yang sering bermuhadhoroh dilayar kaca setiap pagi salah satu artikel belaiau mengatan bahwa Islam Merupakan Kebenaran Mutlak. Suatu ketika saya dan teman-teman mahasiswa lainnya tepatnya pada tahun 2010 di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, pada hari itu kami sedang mengikuti mata kuliah “filsafat islam” yang dibawakn oleh DR. BARSIHANNUR sempat terjadi debat serta umpan balik tentang defenisi Keberan ada yang mengatakan kebenaran itu sifatnya relatif ada yang mengatakan sifatnya mutlak, singkatnya secara pribabadi saya menilai Kebenaran itu bersifat mutlak dan relatif. Kebenaran bersifat relatif contohnya seseorang memasukkan tongkat ke dalam air lalu melihatnya dari atas tentunya akan terlihat bengkok tetapi sebenarnya tetap lurus, namun kali ini berkayakinanlah bahwa islam merupakan kebenaran mutlak bukan relatif.
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam, itulah yang tercantum dalam al-quran dan semua kebenaran asalnya dari Allah SWT sebagaimana firmanNYA: 

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS Al-Baqarah ayat 147).

Ditambah lagi denga muncul flem terbaru yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo  dengan judul “Tanda Tanya” yang penuh kontroversial dikalangan umat muslim, sebagian umat muslim menilai telah melampui batas kerena telah mencampur adukkan Agama. Al-katib pribadi tidak berani berkomentar soal flem tersebut sebab pengetahuanku masi sangat dangkal, karena itu salah satu visi artikel ini agar aqidah (keyakinan) umat muslim semakin kuat bahwa agama islamlah yang mutlak kebenaranya. Suatu hari saya dan sekelompok masyarakat bercerita santai tiba-tiba saja salah satu dari masyarakat mengatakan ada seorang Muslimah (Gadis) yang rela pindah agama hanya untuk mejadikan seorang pendeta sebagai suaminya hal ini pernah terjadi di pulau Sulawesi kebetulan penulis berasal dari SULBAR makanya tahu persis hal ini. Hikmah dari peristiwa ini adalah jikalau akidah seorang muslimah tersebut kuat tentunya ia takkan rela mengorbankan keyakinannya hanya untuk sang pujaan hati (do’y)  Allah berifirman:

Hai orang – orang yang beriman bertakwalah engkau kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah engkau mati kecuali dalam keadaan muslim” (QS. Al-Imron Ayat 102).

Saudara-saudara yang seiman dan seakidah, berbanggalah kerena telah memeluk islam, mari memeluk islam secara kaffah jangan menjadi islam KTP, KTPnya islam tapi realita pada dirinya tidak  berusaha memeluk islam secara kaffah naudzu billah min dzalik. Kesimpulan mari menggunakan paham pluralisme sebagai ajang dakwah kepada non muslim bahwa islam itu indah, menghormati agama lain selama tidak memerangi islam hingga suatu ketika nonmuslim akan tertarik memeluk agama islam. Sebelum ketukan jari ini terhenti izinkan bibir manis ini melantunkan kata maaf kepada para pembaca jikalau dalam tulisn ini terdapat kesalahan karena lida  ini tak bertulang dan kebenaran  hanya berasal dari Allah semata.

فذكر فأن الذكر تنفع للمؤمنين
 …………..
Artinya : ‘’Berilah peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermamfaat untuk orang-orang yang beriman (Mukmin)’’.

Semoga ulasan ini bermamfaat kepada para pembaca terkhusus kepada seluruh umat islam, Wallahu a’lam Bishhowab.

E-mail            : afikrihaditomandar@yahoo.com
Skype            : Sukmahadi Ady
(Mahasiswa Universitas Sidi Mohammed Ben Abdellah Fez, Maroko Benua Afrika)

Senin, 07 November 2011

UCAPAN DAN AMALAN



Memang banyak orang mengucapkan "laa ilaaha illahoh", tetapi karena mengingkari pemahamannya, mereka tidak terpengaruh olehnya dan cahaya "laa ilaahaa illalloh" tidak mereka realisasikan dalam kehidupannya. Mereka mengucapkannya, kemudian menjauhi masjid. Mereka mengucapkan "laa ilaahaa illalloh", tetapi makan dari riba, berpakaian dari riba, minum dari riba, dan mengambil dengan cara riba, kemudian seseorang diantara mereka mengangkat kedua tangannya seusai shalat dan berdo'a; "Ya Tuhanku! Ya Tuhanku," sedang perutnya dipenuhi dengan riba.

Di manakah "laa ilaaha illalloh"?

Mereka mengucapkan "laa alaaha illalloh", kemudian mengingkari hijab, meninggalkan, dan menolaknya. Seorang wanita keluar rumahnya, dia mengugcapkan "laa ilaaha illalloh", sedang amalnya bertolak belakang dengan prinsip "laa ilahaa illlalloh". Dia keluar memamerkan perhiasan dan kecantikan serta menanggalkan kehormatan, iman, dan rasa malunya kepada laki-laki fasiq, suka melacur. Kita pun tidak dapat mengadu, selain hanya kepada Allah.
Sesungguhnya ajaran "laa ilaaha illalloh" dalam kehidupan para shahabat pada masa lalu mempunyai makna tersendiri, cahaya, dan cita rasa yang lain. Di kalangan para shahabatlah terdapat contoh-contoh yang benar dalam mengimplementasikan makna "laa ilaaha illallalloh", yaitu kamu korbankan jiwa dan ragamamu hanya kepada Yang Maha Tunggal lagi Maha Esa, Allah SWT.

إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١١﴾

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan Surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu." (QS. At-Taubah [9] : 111)

sesungguhnya al-Qur'an yang dahulu biasa dibaca di rumah-rumah kaum Muhajirin dan kaum Anshar, sekarang telah berubah karena telah diganti di kebanyakan rumah menjadi nyanyian asmara, suara dawai, musik, gitar, gendang, dan gitar. Kami pun hanya bisa mengadu keadaan kami kepada Allah Ta'ala.

Rasulullah Shallahu alaihi wassalam mengirimkan pasukan ke gelapan malam dan mereka mengangkat dua orang shahabat untuk piket, yaitu Ammar ibnu Yasir dan Abbas ibnu Bisyr. Keduanya diberi tugas untuk menjaga pasukan yang sedang berjuang di jalan Allah di kegelapan malam, sedang Rasulullah Shallahu alaihi wassalam telah bersabda, "Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang semalaman berjaga di jalan Allah." (HR. Tirmidzi)

"Dan mata yang menghindar dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah"

Akan tetapi, pada masa sekarang terdapat ribuan mata, saat hati mereka kosong dari "laa ilaaha illalloh", mengumbar penglihatannya melihat hal-hal yang diharamkan, lupa kepada Tuhan yang menguasai bumi dan langi, yang pandangan-Nya kepada hamba lebih cepat daripada pandangan hamba kepada kemaksiatan.
Peliharalah kedua matamu, jika memperlihatkan kepadamu aib suatu kaum. Katakanlah kepadanya, "Hai mata, orang lain mempunyai banyak mata!"

Abbas ibnu Bisyr dan Ammar Ibnu Yasir pun bangkit untuk piket jaga. Ammar berkata kepada Abbad, "Apakah engkau jaga di permulaan malam hari atau penghujungnya?". Abbad menjawab, "Aku piket di permulaan malam hari". Abbad pun bangkit untuk melakukan piket dan jaga.

Dalam tugas jaganya Abbas senbaru melakukan shalat dan menangis. Ketika musuh mengirimkan anak panah kepadanya saat ia sedang shalat, ia mencabut anak panah yang mengenai dirinya dan melanjutkan shalatnya.
Mereka mengirimkannya lagi untuk kedua kalinya dan ia langsung mencabutnya, dan mereka mengirimkannya lagi untuk ketiga kalinya. Iapun mencabut sendiri. Ketika darahnya banyak yang keluar, ia mempersingkat shalatnya dan bersalam. Lalu ia memanggil Ammar seraya berkata, "Hai Ammar, sekarang giliranmu jagamu. Demi Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Seandainya aku tidak kawatir terbunuh, karena musuh nanti akan masuk, tentulah aku tidak akan memutuskan shalatku, meskipun harus mati".

"Kami berasal dari kaum yang bila diseru untuk mengerjakan shalat, mereka tetap menghadapkan wajahnya ke arah Ka'bah, dan menyerukan takbirnya bersama dengan ar-Ruhul Amin, meskipun peperangan membasahi bumi dengan darah merah segar".

Minggu, 06 November 2011

Sang Pemimpi Menuju Impian



Saaya adalah sang pemimpi yang mempunyai karakter tidak gampang menyerah. Dilahirkan di Kec. Karossa Kab. Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), anak keempat dari tujuh bersaudara, serta hanya saya yang bisa menginjakkan kaki di Perguruan Tinggi. Kadang orang memanggilku Hadi ada juga yang memanggilku Sukma dan itu tak masalah bagiku, nama lengkapku Sukmahadi.

Jika mengingat masa lalu mungkin saya tak sanggup membayangkan betapa susahnya duduk di bangku sekolah di tengah himpitan  ekonomi hingga meraih beasiswa ke Luar Negeri. Berikut langkah ceritaku dimulai menuju impian di tanah Negeri Seribu Benteng, Maroko.

          Masih sangat teringat dalam memoriku, betapa banyak sekolah yang saya duduki selama menempuh studi, dari sekolah ke sekolah yang lain. Sekolah Dasar (SD) saja saya harus menduduki 5 sekolah. Ini terjadi karena orang tua selalu hijrah dari desa ke desa yang lain agar bisa menafkahi anak-anaknya,  mereka rela bercocok tanam (bertani) dari tanah milik sendiri sampai menggarap tanah milik orang lain. Sulawesi Barat, provinsi ini terdapat berbagai macam suku, ras, bahasa, diistilahkan dalam ilmu sosiologi multikultural, bahkan masih banyak hutan rimba yang belum terkelola. Saya dan adik-adikku setiap hari menempuh hutan rimba yang kadang terjatuh dari sepeda kerena jalannya penuh dengan rumput ditambah lagi ukurannya yang sangat kecil selebar 15 cm maklum  jalan menuju ke kebun, sebab kami tinggal di sebuah gubuk jarak perjalanan kami menuju desa (ke sekolah) sekitar 10 KM. Namun waktu demi waktu roda kehidupan berjalan, dan Alhamdulillah pada tahun 2002 penulis berhasil menyelesaikan sekolah dasar.

                Niat penulis sangat kuat untuk melanjutkan studi, namun takdir berkata lain, tahun 2002 terjadi perang suku, sebut saja suku Mandar dan Palopo sebagian rumah-rumah keluarga kami ikut menjadi pembakaran amuk massa. Dengan musibah ini kami pindah ke Kab. Polewali Mandar masih dalam kawasan Sulbar, jarak Kab. Mamuju (tempat kami tinggal) menuju Kab. Polewali Mandar sekitar 8  jam dengan menggunakan Bus. Ayah dan ibu sudah kewalahan mencari nafkah, untungnya masih banyak keluarga kerabat yang baik hati membantu di Kabupaten ini sebab kabupaten ini merupakan tanah kelahiran ayah, dengan demikian ayah memilih menjadi pembuat gula aren kata wong jowo (orang jawa) gula merah dalam bahasa Indonesia. Sebagai dampak musibah ini saya tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang madrasah tsanawiyah (SMP) disebabkan himpitan ekonomi. Selama setahun penulis hanya bisa membantu profesi orang tua membuat  gula aren.

                Di tahun 2003 terdengar kabar bahwa ada sebuah yayasan pesantren yang baru saja berdiri dan mambutuhkan santri secara cuma-cuma alias gratis, sebut saja Pondok pesantren Al-Ihsan Kenje Kab. Polewali Mandar. Hati dan jiwa raga ini bahagia dan gembira akhirnya saya bisa melanjutkan studi. Di sekolah inilah saya dididik oleh seorang kyai pimpinan pondok. Seiring berjalannya waktu usiaku semakin bertambah membuatku selalu berpikir dewasa bagaimana meraih prestasi yang memuaskan. Kata bang haji Rhoma Irama ‘’darah mudah darah berapi-api”, sudah dua tahun penulis duduk di ponpes ini namun tidak merasa puas dengan apa yang saya dapat sehingga memutuskan untuk pindah dari satu pondok ke pondok yang lain tanpa sepengetahuan orang tua sebab orang tua hanya tahu bahwa anaknya sekolah tanpa mereka tahu dia butuh apa dan di mana dia sekolah? Hingga suatu ketika ibu menyusuri sebuah kecamatan di mana terdapat  banyak ponpes di kecamatan tersebut pada ahirnya ibu tercinta berhasil menemukanku pada pesantren terakhir yang beliau cari.

                Allah SWT berfirman: ‘’Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah SWT akan selalu memberikan baginya keringanan/jalan keluar’’(Ath-thalaq ayat 2-3). Dalil ini selalu menguatkan hatiku untuk selalu semangat dalam menuntut ilmu, sebab saya yakin bahwa selama seorang hamba beriman kepada Allah SWT dan senantiasa menuntut ilmu syariat islam Insya Allah hamba itu akan selalu menemukan jalan keluar. Di tingkat madrasah tsanawiyah (SMP), lagi-lagi saya menginjakkan kaki di 3 sekolah: Ponpes Al-Ihsan, Ponpes Syekh Hasan Yamani, dan Ponpes As-Salafiyah Parappe. Kali ini terjadi karena saya ingin tahu kelebihan-kelebihan satu pesantren dengan lainnya, atas keinginan saya bukan kehendak orang tua. Pernah suatu ketika di ponpes bahan sandang panganku sudah ludes habis, untungnya ada teman yang baik hati senang berbagi denganku. Pada tahun 2006 Syukur Alhamdulillah akhirnya saya selesai juga dengan penuh perjuangan.
               
                Tibalah saatnya untuk melanjutkan studi ke SMA/MA. Dengan dasar-dasar bahasa Arab yang sudah saya pelajari selama di pondok, alhamdulillah penulis diberi kepercayaan untuk ikut membina para santri di Ponpes Al-Ihsan. Dengan demikian saya harus pintar-pintar membagi waktu sebab statusku masih sebagai siswa di Madrasah Aliyah (MA) Pergis Camapalagain Sulbar. Tepatnya kelas dua, disinilah saya mempunyai keinginan kuat untuk menempuh studi kuliah ke luar negeri setelah tamat SMA nanti. Itulah pribadiku selalu berencana walaupun waktunya masih lama. Pengalaman selama studi hidupku yang selalu mandiri mendorongku selalu bersemangat menabung agar suatu ketika peluang cita-cita itu sudah di ambang pintu saya tidak kewalahan lagi mencari uang. Sejak kelas dua MA sudah mulai menabung demi mencapai cita-citaku yang tinggi.

                Di tahun 2009 ahirnya aku tamat (selesai) dari MA. Pergis Campalagian Sulbar, disinilah seakan-akan menemukan jalan buntu sebab informasi tentang beasiswa studi ke luar negeri sangat jarang, maklum saat itu Sulbar masih belum terjangkau internet. Jangankan internet, sebagian kabupaten saja masih banyak yang belum menikmati listrik. Informasi yang masih sangat susah diakses membuatku bertanya-tanya ke sana kemari, pada akhirnya saya menemukan seorang alumni Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir. Beliau sangat banyak memberiku informasi tentang Beasiswa Studi ke Luar Negeri khususnya Mesir. Namun rupanya Allah berkehendak lain, saat itu tes untuk beasiswa ke Al-Azhar Cairo diadakan di Kedutaan Besar Mesir di Jakarta sedangkan aku tak punya duit untuk ke Jakarta. Beberapa bulan kemudian ada ajakan dari teman bahwa walaupun belum memperoleh beasiswa, namun jika kita bisa meraih  prestasi yang memuaskan di Al-Azhar insya Allah bisa meraih beasiswa setelah tiba di sana, kata teman yang paling terpenting sekarang kita harus ikut tes ujian di UIN Alauddin Makassar! Hari ‘’H’’ tes tiba, terpikir olehku walaupun saya lulus tes nonbeasiswa ke mesir lalu dari mana biaya tiket ke sananya? lagi-lagi hatiku menangis sangat ingin meraih cita-cita studi ke luar negeri namun tak punya modal. Namun dalam qolbuku yang paling dalam saya yakin Allah tidak buta, Allah maha kaya dan semua ini ada hikmahnya.

                Terbukti walaupun saya tidak jadi ke Al-Azhar Cairo, Alhamdulillah penulis termasuk siswa yang meraih prestasi selama di MA. Pergis Campalagain. Dengan prestasi itulah seorang pengasuh Madrasah tersebut yang mempunyai hati yang dermawan rela memberiku sebagian rezekinya agar aku gunakan kuliah di UIN Alauddin Makassar. Walaupun kadang jauh dari cukup tapi Syukur Alhamdulillah saya masih bisa berusaha menutupi kekurangan itu. Semua ini penulis menempuhnya dengan penuh kemadirian dan mengharap ridho dari orang tua.

                Bulan demi bulan hingga cukuplah setahun saya kuliah di UIN Alauddin Makassar dengan jurusan Sastra Arab, hati ini tak tenang dan tidak merasa puas jika mimpi-mimpiku tak tercapai. Kota Makassar yang ada di Sulsel  merupakan kota yang sangat indah, ramai, gedung-gedung tinggi menghiasi kota ini otomatis informasi sudah sangat gampang diakses, akhirnya di tahun 2010 saya memperoleh beberapa informasi Beasiswa ke timur tengah diantaranya Libya yang dipegang oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), beasiswa  Arab Saudi, Sudan dan Maroko. Negara Libya misalnya saya berusaha mendapatkan  rekomendasi dari dua Oraganisasi NU dan Muhammadiyah namun lagi-lagi tesnya diadakan di Jakarta, Beasiswa Arab Saudi misalnya saya mencoba mengirim berkas ke Universitas Islam Madinah namun tak ada jawaban, Beasiswa Sudan Alhamdulillah tes beasiswa Sudan diadakan di UIN Alauddin Makassar tempat saya kuliah. Nah, ini yang saya tunggu-tunggu dengan penuh kegembiraan, semangat, penulis ikut ujian tersebut yang tim pengujinya langsung dari Kedutaan Besar Sudan di Jakarta. Menurut keputusan panitia pengumuman kelulusan akan diumumkan sekitar sebulan setelah tes namun sampai dua bulan hasil tak kunjung keluar juga, itulah sebabnya saya selalu tak mau ketinggalan mengecek di situs Kementerian Agama www.ditpertais.net. Disela-sela pengecekan tersebut tawaran beasiswa Maroko Afrika utara muncul di situs ini, terbenak dalam pikiranku bahwa kesempatan ini tak boleh disia-siakan. Akhirnya saya mendaftarkan diri untuk meraih beasiswa itu.

                Walhasil tepat bulan puasa 2010 sebelum tidur tiba-tiba handphoneku berdering. Sebuah pesan dari salah satu pegawai kementerian Agama RI atas nama Bpk. Bil Bachtiar, Lc, MA. Menyatakan saya lulus, meraih dua beasiswa: Sudan dan Maroko, Alhamdulillaaah!  Kini kegelisahan lain datang menghampiri, bahkan sempat meneteskan air mata dihadapan seorang guru: “Bagaimana caranya saya agar bisa sampai ke ibu kota, Jakarta, karena beasiswa tersebut tidak menanggungnya?

                Saya adalah sang pemimpi yang tidak gampang menyerah, Alhamdulillah saya berjuang mondar mandir ke sana ke mari mengajukan berbagai macam  proposal ke berbagai instansi pemerintah di antaranya: Kantor Bupati Polewali Mandar Sulbar, BAZDA (Badan Amil Zakat) Kab. Polewali Mandar, BAZDA Kab. Majene, Kantor Gubernur Sulawesi Barat, bahkan sempat mengirim proposal ke Dhompet Dhuafa dan Rumah Zakat di Jakarta. Namun tak semua instansi yang saya datangi membuahkan hasil yang memuaskan bahkan ada yang menolak. Walaupun demikian saya tetap bersyukur karena BAZDA Kab. Polewali Mandar mengabulkan permohonanku, itulah yang saya gunakan sehingga saat ini penulis sedang menjalani mimpinya dengan semagat menempuh studi di luar negeri tepatnya di Maroko-Afrika utara, yang sebelumnya juga dinyatakan lulus meraih beasiswa Sudan.

                Kini penulis sekarang sedang menikmati betapa indahnya menuntut ilmu di Negara arab, namun disisi lain masih dihantui perasaan sedih sebab ayah telah kembali Ke Rahamtullah sebulan setelah saya tiba di Maroko, sampai saat inipun jasad apalagi kuburan beliau belum sempat saya lihat……’’’YA Allah Mudahkanlah segala urusanku agar hamba cepat balik ke kampung halaman dengan membawa segudang ilmu serta melihat kuburan sang ayah tercinta’’
“BERMIMPILAH DAN JANGAN ADA RASA PUTUS ASA DALAM MENGGAPAI MIMPI ITU’’
‘’GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT’’
Hanya kepada Alloh-lah penulis mengharapkan ridlo dan maghfirah serta ridho dan do’a dari kedua orang tua.
 Insya Allah Tulisan ini diterbitkan menjadi sebuah buku, bersama kisah para peraih beasiswa dunia, mudah-mudahan bermamfaat untuk putra-putri indonesia dalam meraih mimpi. Silahkan miliki bukunya, terbit bulan juni 2012.

*Sekarang penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Sidi Mohammed Ben Abdellah, Fes-Maroko, Jurusan Studi Islam. E-mail : afikrihaditomandar@yahoo.com

C.I.N.T.A DALAM AL-QUR’AN


Cinta…….. !The love, C.I.N.TA ……….!kata inilah yang dilontarkan oleh vokalis group band “D’BAGINDAS” sepenggal lirik lagu yang mungkin kurang lebih berarti. Sebagai manusia normal tentunya mepunyai rasa kasih sayang sesama makhluq Allah terutama sesama manusia apalagi di masa SMA serta pada kalangan ABG terkadang bunga-bunga cinta hadir di qolbu mereka yang direalististiskan dengan kasih sayang terhadap apa yang dicintainya.
Jika Habiburrahman El-shirazy seorang penulis novel the best seller beliau seorang alumni AL-AZHAR Kairo, menulis sebuah novel yang berjudul ‘’Dalam Mihrab Cinta’’ maka aku akan mencoba menguraikan isi qolbu ini, kasi sayang, untaian kata demi kata, kalimat demi kalimat hinggga menjadi sebuah tulisan hitam di atas putih yang kuberi judul “CINTA DALAM AL-QUR’AN’’ tapi penulisnya bukan alumni Az-azhar melainkan seorang mahasiswa University of fez Maroko Afrika.

Ada sebuah kisah sepasang suami istri yang selalu berpegangan tangan dan memandang penuh arti, saling menyuapi makanan ke mulut masing-masing, saling membelai tangan, rambut walaupun sang suami tahu betul bahwa usia istri tak lama lagi karena sang istri sedang mengidap penyakit serius yang mematikan “kanker payudara”.

Di belahan bumi lain, seorang ibu dengan sekuat tenaga melahirkan buah hatinya yang dikandungnya dengan segala daya upaya, walaupun sang ibu tahu betul jika ia ngotot melahirkan maka nyawanya sendiri akan terancam tak terselamatkan.
Cinta, jikalau cinta telah melekat pada individual manuisa bahkan seluruh makhluq Allah tentunya tak lepas dari rasa kasi sayang. Dengan hadirnya kasih sayang terhadap apa yang kita cintai membuat tubu, jiwa ini selalu ingin menyerahkan segalanya kepada apa yang kita cintai. Bahkan dikalangan anak muda khususnya anak muda terkadang mengatakan kepada sang do’I dengan kalimat “Aku Rela Mati Demi Cintaku padamu Sayang’’maaf liat disinetron. Tapi sepertinya realistis, mengapa saya katakan sebab suda banyak fakta-fakta yang terjadi, ada yang setres, ada yang bunuh diri, dan lain sebagainya, kata penyiar TV sebabnya karena diputusin sama pacarnya naudzu Billah min Dzalik. Disarangkan jangan lakukan, karena itu sama halnya menzholimi diri sendiri ketahuilah sesungguhnya Allah SWT sangat menyayangi hamba-hambanya (ان الله كان بكم   رحيما

                “DIA SELALU ADA UNTUMU’’
                ‘’DIA SELALU HADIR UNTUKMU’’
                ‘’DIA SELALU MENEMANI TIDURMU KAPAN DAN DIMANAPUN IA SELALU SETIA PADAMU’’
                ‘’BERBISIK- BISIKLAH PADA-NYA DI SAAT CAHAYA MATAHARI TELAH LENYAP’’
                ‘’DIA SELALU MENDENGAR CURHATANMU’’
                (Allah segalanya Untukmu).

Sungguh, begitu dahsyatnya cinta. Jika kita merenung maka kita tahu hakikat cinta sesungguhnya. Cinta tidak datang dengan tiba-tiba. Cinta diciptakan Allah Swt. dengan begitu indah dan lembutnya, cinta merupakan sifat- sifat Allah Swt. Di dalam 99 Asmaul Husna (nama-nama yang indah) yang dimiliki Allah Swt. terdapat misteri yang sangat luas dan diluar jangkauan manusia, dan semuanya mengandung arti cinta yang tak dapat dibayangkan umat manusia, karena cinta adalah milik Allah Swt.

sebegitu dahsyat cinta yang dimiliki oleh umat manusia. Tak cukup hanya sering diucapkan mulut dan dilafazkan oleh lidah yang tak bertulang, namun juga melalui perbuatan. Sungguh dahsyat ukuran cinta bagi makhluk ciptaan Allah Swt. yang bernama manusia, sehingga sering kali mereka rela menukar kehidupannya dengan cinta yang didapatkannya, mereka rela mengorbankan nyawa yang dimilikinya demi cinta, manusia juga rela menukar harta demi adanya cinta dalam kehidupan mereka. Sungguh serumit itukah cinta yang dirasakan manusia?

Sungguh tak masuk  akal, demi cinta manusia rela menukarkan apapun yang dimilikinya. Bahkan jika cinta itu dapat dibeli dengan uang atau nyawa sekalipun, manusia akan membelinya.

Ikhwah wal akhwat in Islam……….!Cinta yang paling dahsyat di dunia ini tak ada lain kecuali cinta kepada sang pemberi cinta siapa lagi kalau bukan Gusti Allah SWT.Sebenarnya visi dari dari cinta adalah mencari kebahagian, saya yakin bahwa anak manusia hidup di jagad raya ini semuanya menginginkan kebagian.
Para pembaca yang budiman lubuk qolbu yang paling dalam ini ingin (Hati Nurani) berbisik/mengatakan taburkanlah, realistiskanlah cinta dengan dahsyat kepada sang pemberi cinta dari pada cinta kepada makhluq Allah karena semua bentuk cinta berasal darin-NYA.

 Sang Kholiq SWT berfiman in the holy qur’an:
قل ان كنتم تحبون الله فاتبعواني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور ارحيم.
Allah SWT Berfirman kepada Nabi Muhammad SAW: “Katakanlah (Wahai Muhammad) Jika kalian benar-benar cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi Muhammad) niscaya Allah mengasihi dan dan mengampuni dosa-dosa kalian.”(QS. An-nisa Ayat 31)

My brothers……resapilah makna yang terkandung dalam ayat di atas, suda sangat jelas  Allah telah mengatakan kepada kita semua melalui lisan baginda rosul. Bahwa jikalau kita benar-benar cinta kepada Allah, mengaku beriman kepada Allah, mengaku muslim serta mukmin. Maka ikutilah Rolullah SAW, ikutilah ajaran-ajaran yang dibawanya baik berupa perkataan-perkataan, pebuatan, serta takrir beliau.

Lalu jikalau ada yang bertanya bagaimana mencintai Allah…….?Maka semua suda jalas tertampung dalam ayat di atas dengan kalimat (فاتبعواني) ‘’ikutilah aku ‘’ artinya ikuti ajaran rosulullah. Qolbu ini sering bimbang dan bertanya-tanya mengapa kebanyakan anak manusia yang suda tahu ini tidak baik, ini halal, ini haram menurut ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad WAS tapi tetap saja dilanggar.
Salah satu contohnya, banyak dari kalangan anak manusia paham bahwa sholat itu wajib tapi sholat lima waktunya bolong-bolong, silatu rahmi itu baik eh…….masi saja saling berbaikot, judi itu haram eh…masi saja dilakukan, korupsi (mencuri) itu haram eh……masi saja dilakukan khususnya dikalangan pejabat ada gyus, nasaruddin, Dll. Naudzu biLLahi min dzalik itukah bentuk cinta kita kepada Allah…….?padahal Allah tak punya rasa bosan untuk member rizki,nikmat kepada kita semua, sepatutnya kita sujud, ruku’, taat kepadaNYA.
Saudara-saudaraku yang seiman dan seaqidah Fil Islam…..!

Penulisa sendiri secara pribadi mencitai semua muslimin dan mukminin oleh karena itu, era canggih ini membuatku selalu ingin menyampaikna risalah-islam Syiar islam. Sejenak kegelapan telah tiba di sore hati saya merenung ya Allah…….jika melihat realita sekarang khususnya kaum darah muda kata ‘’bang Haji rhoma Irama’’ betapa banyak anak zaman sekarang secara  tidak sadar bahwa mereka didoktrin oleh syetan melalui orang yahudi dan kaum kafir untuk melakukan maksiat melalui film-film hollywood tapi isinya film porno bahkan film-film indonesia suda ikut-ikutan juga yang diperankan oleh artis-artis yang rela buka aurat, pelukan apa segala, akting ciuman dan lain-lain, mereka lakukan demi mencari duit rela melakukan karena dibayar penulis sendiri kurang tahu pas apakah hasil pekerjaan seperti ini halal atau haram sebab sama saja menjual diri, melanggar syariat Islam, malas belajar tantang islam, apalagi soal penampilan. Kita smuanya sadar bahwa penampilan itu penting karena Alla SWT menyukai indah dan menyukai keindahan (ان الله جميل ويحب الجمال ). Akan tetapi betapa indahnya jika kecantinkan, kegantengan, tata rias, disesuaikan dengan syaiat islam bukan dangan menggunakan pakaian seksi, ketat, setiap model baru pasti ingin dibeli, itu wajar dan sangat bagus asalkan modelnya tidak melanggar syariat.

Coba perhatikan realita sekrang…….. !sangat banyak kalangan  ABG bahkan Ibu-ibu berlomba belanja pakian dan memakai pakaian yang tidak islami, padahal mereka tidak tahu bahwa dengan penampilan yang mereka tonjolkan berdampak kepada lawan jenisnya yang bukan muhrimnya, saya tidak tahu apa keinginan mereka.. ?apa visi dan misi mereka sehingga mereka berpenampilan seperti itu padahal jika mereka merenung dan menggunakan akal sehat mereka pasti sadar bahwa secara tidak sadar (Langsung) mereka menganiaya diri sendiri membuat umpan para lelaki hidung belang di tempat umum, bus, sekolah, kantoran, ya Allah kuatkan hati dan kekokohn iman kami dalam menhadapi badai realita kehidupan sekarang. Betapah gantengnya seorang pria yang akhlaqnya mencermikan syiar islam, tak melanggar syiar islam, rajian sholat, selalu berusaha untuk istiqomah. Dan betapa cantikya saudari-saudariku jika suda cantik, sholeha, rajin sholat, menjaga kesucian (Fithri Batinnya) diri, hati, ngga’ suka marah, lembut, menutup aurat, bermakhluq sosial…..adakah wanita seprti itu di zaman globalisasi ini…. ? mungkin ada tapi minim, mayoritas selalu ingin merasah gaul tapi tak sesuai kaedah dalam Islam.
‘’Jadilah muslim dan muslimat sejatih’’ jauhkan dirimu dari api neraka’’ bimbinglah dirimu untuk berselimut dalam syariat islam’’ jangan biarkan dirimu terjerumus ke dalam api neraka.’’

Ingat, pahami, dan ikatkan pada hati cinta Allah terhadap makhluk bernama wanita lewat ayat QS. Al-Ahzab: 59 dan QS. An-Nuur ayat 31. ayat ini akan selalu mengitari kehidupan wanita sampai kapan pun;

1. “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
2. “Katakanlah kepada wanita yang beriman.Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka (mertua) atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara mereka (kakak dan adiknya) atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka (keponakan) atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita...” (QS. An-Nuur ayat 31).

Coba perhatikan ayat di atas, pada bagian tengah ‘’ Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka,’’dan bandingkan realita sekarang, apakah suda sesuai syariat bahkan sangat banya baju bahkan celana sengaja dibuka. Apalagi baju-baju yang digunakan oleh para saudari-saudariku yang cantik,…..!maaf jika bahasanya terlalu over tanpa rem, karena itu suda realita. Saya terkadang ingin menangis jika melihat orang yang memakai pakaian seperti ini, merasa kasian terhadap mereka karen secara tidak langsung mereka menjeremuskan diri ke dalam api neraka, melalui artikel ini mari sadar dan meninggalkan hal-hal seperti ini.

Teman-temanku yang masih menyepelekan jilbab, semoga Allah memberikan jalan untuk kalian. Jalan menuju kebenaran agar mereka tidak lagi menyepelekan jilbab.
Sebelum penulis mengahiri tinta hitam di atas putih ini, mohon maaf lahir dan batin untuk semua saudara-saudaraku. Penulis menguraikan semua ini karena peduli dan melanjutkan pesan rosul kita dalam haditsnya “sampaikanlah walaupun satu ayat’’…..sekali lagi mohon maaf jika dengan hadirnya tulisan ini para pembaca marasa risau, tak ada tujuan kecuali berdakwah. Wallahu a’lamu bishowab.

Penulis *Mahasiswa Universitas Sidi Mohammed Ben Abdellah Fes - Maroko Benua Afrika Jurusan Studi Islam*
E-mail : afikrihaditomandar@yahoo.com / Sukmahadi Adi





Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More